Tips Teratas untuk Bagaimana Bisnis Harus Meningkatkan Keamanan Cybers mereka pada tahun 2024

Pada tahun 2024, lanskap cybersecurity terus berkembang dengan cepat, dengan serangan yang semakin canggih muncul berkat penggunaan teknologi baru. Perusahaan perlu bertindak sekarang untuk mempersiapkan diri mereka secara memadai atau berisiko menjadi korban penipuan.

Salah satu ancaman yang paling berkembang adalah karena teknologi AI baru yang dapat digunakan untuk tujuan jahat seperti penciptaan Deepfake untuk melakukan penipuan. Pendiri Pusat Keamanan Nasional, Michael Marcotte, mengklaim bahwa ini telah menyebabkan lanskap cybersecurity menjalani perubahan seismik, yang berarti bahwa bisnis harus dengan cepat mempertimbangkan kembali asumsi dan peraturan mereka saat ini di sekitar keamanan siber. Tetap di depan perubahan ini sangat penting untuk bisnis sehingga mereka dapat melindungi data sensitif, menjaga kepercayaan pelanggan, dan memastikan kepatuhan dengan persyaratan hukum.
Forbes melaporkan bahwa pandemi Covid juga berdampak pada keamanan siber. Bukti menunjukkan bahwa peretas mengambil keuntungan dari kerentanan bisnis yang muncul ketika menyesuaikan diri dengan perubahan praktik kerja.

Berikut adalah beberapa tips teratas dari para ahli tentang bagaimana bisnis dapat meningkatkan keamanan siber mereka di iklim saat ini.

1.      Melakukan penilaian keamanan siber

Ini akan memungkinkan bisnis untuk memeriksa langkah -langkah keamanan mereka saat ini untuk mencatat kerentanan apa pun, terutama mengingat perkembangan AI baru -baru ini.

Bisnis harus:

  • Identifikasi kelemahan spesifik sehingga ini dapat diatasi sesegera mungkin.
  • Memprioritaskan risiko sehingga faktor risiko tertinggi dapat diatasi terlebih dahulu, memastikan ini tidak menyebabkan pelanggaran keamanan.
  • Pastikan standar keamanan memenuhi kepatuhan kepatuhan.

2.      Memperkuat pelatihan dan kesadaran karyawan

Kesalahan manusia masih merupakan salah satu penyebab utama pelanggaran keamanan. Mendidik karyawan tentang praktik terbaik cybersecurity dapat secara signifikan mengurangi risiko ini.

Bisnis harus:

  • Kembangkan dan komunikasikan kebijakan dan prosedur keamanan yang jelas untuk diikuti oleh karyawan. Sangat penting bahwa alasan di balik ini dijelaskan dan bahwa semua orang memahami apa yang diharapkan dari mereka.
  • Jalankan sesi pelatihan cybersecurity reguler yang mencakup segala sesuatu mulai dari phishing, praktik kata sandi yang aman, dan bagaimana mendeteksi Deepfake yang dibuat AI.
  • Lakukan simulasi penipuan untuk menguji kemampuan karyawan untuk mengenali dan merespons dengan tepat terhadap serangan phishing dan Deepfake.

3.      Kembangkan rencana respons yang kuat

Memetakan rencana respons insiden yang komprehensif dan memiliki latihan reguler untuk berlatih dapat meminimalkan dampak pelanggaran keamanan dan membantu bisnis pulih dengan cepat.

Bisnis harus:

  • Tentukan peran dan tanggung jawab untuk anggota tim individu.
  • Menetapkan protokol komunikasi untuk komunikasi internal dan eksternal.
  • Pegang latihan reguler untuk menguji dan memperbaiki rencana respons.

4.      Melibatkan teknologi baru untuk melawan scammers

Teknologi baru seperti AI dan Machine Intelligence dapat digunakan oleh para bertahan cyber serta peretas.

Michael F. Marcotte, pendiri Artius.id, berpendapat bahwa CEO harus mengambil pendekatan proaktif untuk mendeteksi dan mencegah ancaman dunia maya, dan mereka harus melakukannya dengan menggunakan teknologi inovatif. Untuk melakukan ini, mereka harus menggandakan investasi mereka dalam teknologi baru.

Bisnis harus:

  • Integrasi standar otentikasi yang ditingkatkan, yang mengharuskan pengguna untuk memberikan verifikasi tambahan. Ini menambah lapisan perlindungan pada informasi sensitif, mengurangi kemungkinan scammers mencapainya.
  • Menerapkan alat AI yang dapat mendeteksi bukti merusak atau membandingkan Deepfake dengan data biometrik karyawan asli.
  • Bisnis yang menyimpan data pelanggan yang sensitif perlu melepaskan kontrol data KYC dan menggunakan penyedia penyimpanan yang terdesentralisasi.
  • Keamanan superharge dengan otomatisasi
  • Menurut KPMG, bisnis juga harus menggunakan teknologi baru untuk mengotomatisasi proses keamanan siber dan deteksi penipuan. Ini adalah satu -satunya cara perusahaan dapat secara konstan mendeteksi ancaman tanpa kehilangan apa pun.

Kesimpulan

Dalam dunia pengembangan teknologi yang berkelanjutan saat ini, penyerang cyber memanfaatkan AI untuk melakukan penipuan yang semakin canggih dan berbahaya. Untuk melindungi diri mereka sendiri dan pelanggan mereka, bisnis harus menjadi proaktif dalam pertahanan mereka dan menggunakan teknologi inovatif dalam pertarungan.